Anda Belum Login,
silakan login atau register ?
Login Register
Pilih Edisi
Pilih Edisi
background
Buka Bisnis Kuliner di Zaman Digital
Reksadana Jagoan Penghasil Cuan

background
Semerbak Laba Es Kopi Susu Gula Aren
BISNIS KULINER | 24 Februari 2020
Semerbak Laba Es Kopi Susu Gula Aren
Kopi susu merk Bendino. KONTAN/Muradi/2019/03/28

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemandangan muda-mudi menyeruput kopi dari cup plastik tentu sudah lazim kita saksikan belakangan ini. Maklum, seiring meningkatnya tren minuman kekinian yang dikemas dalam cup, kopi pun ikut serta meramaikan persaingan.

Mulai booming pada 2016, minuman kopi kekinian semakin mudah ditemui di pusat-pusat keramaian, seperti lobi mal dan stasiun kereta commuter line.  Harga yang ditawarkan juga rata-rata terjangkau, yakni berkisar Rp 15.000-Rp 25.000 per cup.

Mengusung konsep takeaway, gerai kopi kekinian tidak memerlukan tempat yang terlalu luas. Cukup hanya satu booth dan beberapa kursi.

Bahan bakunya untuk bisnis ini jelas tidak sulit karena Indonesia termasuk surganya kopi. Tak kurang ada tujuh biji kopi andalan nusantara yang namanya sudah go-international. 

Sebut saja Arabika Gayo, Arabika Kintamani, Arabika Toraja, Arabika Java Ijen, Arabika Flores hingga Robusta Temanggung. Jadi pengusaha minuman ini tak perlu terlalu khawatir akan ketersediaan bahan baku.

Tren bisnis kedai kopi sendiri masih belum menunjukkan tanda-tanda berakhir. Bahkan usaha ini semakin menjamur dengan berbagai varian rasa, mulai dari kopi hitam, kopi susu, kopi cokelat, teh hijau, gula aren, dan masih banyak lagi.

Melihat bisnis tren yang mekar ini, tak heran banyak orang yang mencoba peruntungan di ceruk usaha ini. Kendati sedang tren, bukan berarti jaminan 100% sukses di bisnis ini. William Heuw, pemilik Kopi Kangen mengatakan, hal paling penting yang harus dipastikan adalah kualitas bahan baku.

Ia sendiri memilih bekerjasama dengan petani asal Temanggung, Jawa Tengah untuk mendapatkan pasokan kopi robusta terbaik yang merupakan bahan utama di jaringan kopi miliknya.

Lalu untuk gula aren, ia mengambil pasokan dari petani di Tasikmalaya, Jawa Barat. Sedangkan untuk susu segar, William memilih menjalin kerjasama dengan Diamond.

Bagi Willian, bahan baku sangat penting karena nantinya akan mempengaruhi kualitas dan citarasa. Kopi yang baik umumnya berasal dari biji kopi yang digiling langsung atau bukan dari bubuk yang sudah jadi.

Sependapat dengan William, Nafa Urbach pemilik kopi Cara Loe Buat Kopi (CLBK) juga menekankan pentingnya peranan bahan baku kopi. Baginya, kopi yang unggul memiliki aroma yang masih terasa meski sudah dicampur bahan lain.

Harga biji kopi dari petani bervariasi bergantung pada kualitasnya. “Misal, harga kualitas standar kopi Arabica sekitar Rp 65.000 per kilogram (kg) dan kualitas terbaik Rp 100.000 per kg,” ucapnya.

CLBK atau Cara Loe Buat Kopi

Setelah mendapatkan biji kopi dengan kualitas terbaik langkah berikutnya adalah menyiapkan peralatan mengolah kopi. Sebut saja mesin espresso, gilingan kopi listrik, moka pot serta wadah dan peralatan memasak. Jangan lupa menyediakan kulkas untuk menyimpan susu agar tetap segar.

Menurut Nafa, alat-alat tersebut bisa didapat dengan mudah baik secara online maupun offline. Harga mesin espresso pun beragam. Mulai dari Rp 4 juta hingga Rp 80 juta. Nafa memberikan gambaran modal yang dibutuhkan untuk peralatan awal sekitar Rp 100 juta-Rp 150 juta.

Pentingnya inovasi

 

Bagi William, aspek penting selanjutnya adalah menyiapkan inovasi tiada henti. Karena kalau hanya terbatas dengan menu standar kopi susu dengan gula aren, maka tidak terlalu sulit membuatnya. “Harus ada diferensiasi dengan produk unik dan inovatif,” ungkapnya.

 

Kopi Kangen sendiri memiliki tim Research & Development (RnD) untuk terus mengetahui minat masyarakat dan mencari formula terobosan baru. Ada pun beberapa terobosan baru milik mereka akan diluncurkan 22 Februari mendatang.

Sedangkan CLBK Kopi memiliki kurang lebih 21 menu andalan yang akan memanjakan lidah para penikmat kopi. Sekitar 21 menu terdiri dari kopi, non kopi dan kopi premium.

Sebut saja beberapa di antaranya adalah Manisnya Cinta, Avocado Mocca dan Taro. “Kami memang menawarkan banyak varian hasil inovasi produk,” ujar Nafa.

Langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah menyiapkan tempat berjualan. Maklum, apapun bisnis yang dijalankan, lokasi strategis adalah hal prinsip yang dapat menentukan kelangsungan sebuah bisnis.

Gustav Hendro, pemilik Boulevard Coffee, menyarankan agar memilih tempat yang mendekati pangsa pasar utama minuman ini, yakni kaum milenial perkotaan. “Tempat terbaik adalah dekat kampus atau perkantoran,” ujarnya.

Alternatif lain bisa juga di pasar atau dekat rumah sakit. Intinya, masih terjangkau dari pusat keramaian.  Setelah menentukan tempat, maka poin lain yang harus Anda perhatikan adalah menyiapkan booth. Alternatifnya tentu membeli atau pun membuat sendiri.

Sebagai gambaran, kisaran harga booth kopi di beberapa online shop antara Rp 3,5 juta hingga Rp 10 juta. Sedangkan kalau mendatangi perajin pembuat booth secara langsung harganya bisa jauh lebih murah.

Gustav merekomendasikan beberapa perajin di Bekasi, Jawa Barat bisa menjadi pilihan. “Harganya masih bisa lebih miring,” bisiknya.

Bagi yang ingin menekan biaya operasional, maka membeli booth bekas bisa menjadi langkah alternatif. “Nanti kalau usaha sudah lebih berkembang, baru beli yang baru, saran Gustav.

Andalkan medsos

 

Ketiga pengusaha kopi kekinian di atas sepakat bahwa dewasa ini, metode marketing dengan media sosial (medsos) merupakan alat promosi yang paling mujarab. Selain jangkauannya yang luas, metode ini lebih tepat sasaran untuk konsumen minuman kopi ini.

 

Maklum saja, “Hampir tidak ada milenial yang tidak pakai medsos,” tegas Gustav.

William menambahkan, metode lain yang mereka tempuh adalah menggunakan jasa selebgram untuk mempromosikan produk mereka. Ini sudah mereka terapkan dan diyakini mampu menjadi strategi marketing yang tak kalah ampuh.

Metode konservatif seperti menyebarkan brosur dan marketing dari mulut ke mulut juga tetap ditempuh.Dengan metode seperti ini William mengaku bisa menjual satu gerai rata-rata 130 cup per hari dengan omzet Rp 2,6 juta. Jika dihitung per bulan maka bisa mencapai Rp 65 juta.

Biji Kopi Produksi Dari Kebun di Vila MesaStila

Sedangkan CLBK Kopi mampu menjual rata-rata 80 hingga 100 cup dengan range harga produk Rp 12.000 sampai Rp 28.000 per cup. Lalu Boulevard Coffee mampu menjual 70 cup per hari dengan omzet harian Rp 1,1 juta. “Kalau margin sekitar 20%-30%,” ujar Gustav.

Tawaran kemitraan

 

Metode lama yang masih sakti untuk digunakan para pebisnis ini adalah dengan menawarkan kemitraan. Artinya, bagi Anda yang ingin terjun langsung ke bisnis ini tanpa repot-repot dengan urusan teknis bisa mengambil tawaran kemitraan.

 

Kopi Kangen, misalnya, menawarkan paket investasi waralaba seharga Rp 120 juta dengan janji balik modal dalam enam bulan. Saat ini mereka sudah memiliki 30 mitra.

Dengan investasi itu, Anda  mendapatkan fasilitas peralatan dan perlengkapan usaha, termasuk juga mesin espresso, gilingan kopi listrik, bahan baku, sistem kasir digital, serta mesin pembuat wafel. 

CLBK Kopi menawarkan tiga paket investasi, mulai dari Paket Dahsyat sebesar Rp 53 juta, Paket Hemat Rp 95 juta dan Paket Cafe Rp 180 juta. Perbedaan ketiganya ada pada booth untuk Paket Dahsyat dan counter untuk Paket Cafe dan Paket Hemat.

CLBK Kopi sudah memiliki 30 gerai yang sudah beroperasi. Dalam kemitraan ini, CLBK Kopi menjanjikan balik modal hingga empat bulan.

Lalu Boulevard Coffee menawarkan dua paket investasi. Pertama, paket standar senilai Rp 60 juta. Kedua, paket lengkap senilai Rp 70 juta.

Dua paket investasi ini berlaku selama lima tahun. Saat gabung, mitra mendapatkan fasilitas peralatan produksi lengkap, sistem kasir, serta bahan baku awal.

Saat ini mereka memiliki 14 mitra dan menjanjikan balik modal antara 10 hingga 12 bulan. Hampir semua tawaran kemitraan ini mewajibkan mitra membeli bahan baku dari pusat. Antara lain bahan bubuk kopi houseblend, green tea powder, taro biscuit powder, chocolate powder & packaging.

Nah, kopi kekinian berjaringan ini, biasanya sudah menjalin kerjasama dengan ojek online maupun pembayaran melalui dompet digital. Ini penting, karena segmen pasar yang dibidik memang akrab dengan hal-hal tersebut.

Pastikan pengumuman promo cashback atau diskon, bisa dengan mudah terlihat, misalnya diletakkan persis di depan pintu masuk kedai.

Bagaimana, apakah Anda sudah siap terjun ke usaha kopi kekinian?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Reporter: Ragil Nugroho
Editor: Havid Vebri
Share :
Artikel Lainnya