Anda Belum Login,
silakan login atau register ?
Login Register
Pilih Edisi
Pilih Edisi
background
Buka Bisnis Kuliner di Zaman Digital
Reksadana Jagoan Penghasil Cuan

background
Berburu Modal untuk Bisnis Kuliner
BISNIS KULINER | 24 Februari 2020
Berburu Modal untuk Bisnis Kuliner
ilustrasi Uang rupiah. KONTAN/Muradi/2019/09/17

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis kuliner dikenal sebagai bisnis yang tidak ada matinya. Alasan utama karena semua orang butuh makan, tidak peduli bagaimana kondisi ekonomi saat ini yang katanya mempengaruhi daya beli.

Apalagi dengan modal yang sedikit, Anda bisa mendapat keuntungan hingga 100% jika menjalani bisnis ini.

Apakah Anda juga berkeinginan berbisnis kuliner?

Nah, sebuah bisnis tentu tidak bisa berjalan tanpa adanya modal. Sebelum menyiapkan hal lain, Anda perlu tahu berapa modal yang dimiliki.

Jika ternyata modalnya masih kurang, tak perlu khawatir, Anda bisa memanfaatkan pinjaman dana tunai tanpa jaminan. Menurut perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE), Mike Rini Sutikno usaha apapun baiknya menggunakan modal yang kita miliki.

Misalnya, untuk bisnis kuliner, lebih baik jika Anda menggunakan rumah atau lahan sendiri demi menghemat modal sewa. 

Jika modalnya tak cukup, Anda bisa patungan bersama teman atau pinjam pada anggota keluarga. “Yang penting usaha itu tidak memunculkan kewajiban baru. Atau paling tidak kita pinjam ke orang terdekat, agar tidak ada bunga yang dibayarkan,” kata Mike.

Dengan catatan, jika pinjam dengan orang terdekat harus tetap dibayar untuk menjaga kepercayaan.

Solusi pinjaman bank

 

Nah, apabila usaha ini sudah berjalan kurang lebih dua tahun, Mike bilang barulah kita bisa melakukan pinjaman untuk pengembangan usaha.

 

“Apabila sudah ada pemasukan, kita baru bisa pinjam, karena nantinya kita harus membayar cicilan. Dan, menurut saya, kita baru cocok meminjam jika sudah dua tahun menjalankan usaha, karena sudah kelihatan arus kasnya,” kata Mike.

Menurutnya, lembaga yang cocok adalah perbankan. Pasalnya, usaha kuliner menawarkan barang sehingga untuk melakukan tes pasar jauh lebih mudah ketimbang usaha di bidang jasa. Dengan begitu, peluang mendapatkan modal dari bank akan lebih besar.

Risza Bambang, perencana keuangan PT Padma Radya Aktuaria juga mengatakan hal yang senada bahwa sebaiknya memang meminjam modal usaha kuliner lewat bank.

“Kuliner itu kan selera, kita tidak tahu seperti apa respon pasar. Makanya cari pinjaman yang paling aman. Bank itu memang selektif tapi bunganya jauh lebih rendah,” kata Risza.

Info saja, perbankan mempunyai produk Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk menjawab kebutuhan dana tunai di berbagai model usaha.

Syarat untuk mendapatkan KUR pun mudah dan di semua bank hampir sama. Di antaranya mengisi aplikasi permohonan kredit, menyiapkan KTP pribadi dan pasangan (jika sudah menikah), kartu keluarga, surat nikah/cerai, dan pas foto.

Selain itu, harus menyerahkan surat izin usaha mikro dan kecil/surat keterangan usaha/surat keterangan domisili usaha atau surat izin lainnya yang diterbitkan oleh pemerintah daerah setempat.

Terkait bunganya, semua penyedia KUR sudah mengikuti pemerintah. Untuk penyaluran KUR di tahun 2019 ditetapkan sebesar 7%. Sedangkan untuk penyaluran KUR di 2020 sebesar 6%.

Salah satu pemberi KUR adalah Bank BNI. General Manager Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo menjelaskan, pengajuan KUR di Bank BNI dapat dilakukan melalui beberapa cara.

Bisa melalui kunjungan ke gerai-gerai BNI secara langsung atau mengajukan permohonan melalui agen 46 BNI yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Waktu yang diperlukan untuk pemrosesan kredit KUR BNI ada di rentang dua sampai lima hari kerja sesuai dengan ketersediaan atau kelengkapan dokumen pengajuan debitur,” kata Bambang.

Maksimum pinjamannya dibagi menjadi dua yaitu KUR Mikro dengan maksimum pinjaman Rp 50 juta, sementara KUR kecil yang menyasar segmen menengah maksimum pinjaman Rp 500 juta tetapi butuh agunan.

Hindari multifinace

 

Menurut Risza, meminjam di multifinance memang jauh lebih cepat ketimbang di bank. Tapi harus hati-hati dengan bunganya. “Kalau sampai menunggak, dendanya itu bisa sampai 9%,” kata Risza.

 

Produksi donat rumahan

Pinjaman dari multifinance ada baiknya digunakan untuk proyek yang sudah pasti. Misalnya sudah ada kontrak yang pembayarannya akan dilakukan tiap bulan. Untuk memenuhi kontrak itu maka bisa pakai pinjaman multifinance karena jika menggunakan pinjaman bank prosesnya akan lama.

Meskipun dana itu untuk pengembangan bisnis kuliner, misalnya akan membangun cabang, Risza memperingatkan untuk tidak mencoba-coba memakai jasa multifinance.

“Kalau makanan di cabang baru tidak laku, bagaimana bisa bayar cicilan? Kan tiap daerah pasti seleranya beda,” kata Risza.

Mike justru beranggapan tak masalah jika meminjam modal usaha kuliner di multifinance, hanya saja harus benar-benar paham soal bunganya. “Pinjaman memang lebih fleksibel, tapi perhatikan bunganya. Untuk modal usaha harus cari yang modal usahanya rendah,” pesan Mike.

Salah satu multifinance yang menawarkan modal usaha adalah PT Buana Finance. Pinjaman ini menggunakan agunan berupa surat kendaraan.

Sekretaris Perusahaan Buana Finance, Ahmad Khaetami bilang bahwa pembiayaan modal kerja ini bisa digunakan untuk usaha minimal dua tahun tahun. “Multiguna di sini bisa untuk konsumsi dan produksi. Dan tidak sebatas untuk nasabah Buana Finance,” jelas Ahmad.

Jika tujuannya untuk modal usaha, maka mereka akan menelaah apakah usahanya layak atau tidak dibiayai. Selain itu, syarat yang harus dipenuhi adalah rekening koran calon debitur juga menjadi pertimbangan.

Sedang, syarat untuk kredit konsumsi, lebih fokus pada pekerjaan peminjam dan alamat tempat tinggal. Nah, untuk bunganya memang besar dibandingkan dengan KUR.

Ahmad bilang bunganya sekitar 17% dengan tenor maksimal dua tahun. Sementara, pengajuannya relatif cepat yakni 1-2 hari.

Pinjaman dari tekfin

 

Pinjaman online dari lembaga teknologi finansial atawa tekfin juga dikenal cepat dan mudah. Namun, Mike lagi-lagi mengulang bahwa untuk pinjaman usaha apapun baiknya menyesuaikan dengan kemampuan kita membayar.

 

Jika memang ternyata bunganya lebih tinggi, tetapi mampu membayar tak ada salah juga untuk meminjam. Asalkan, memang tujuannya untuk hal yang produktif.

Salah satu tekfin yang memberikan pinjaman usaha termasuk kuliner adalah Modalku. Syaratnya adalah UMKM yang telah berjalan minimal satu tahun dan hanya perlu melakukan pendaftaran di website modalku dan melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan.

Biasanya, setelah dokumen disetujui dan peminjam setuju dengan besaran pinjaman dan bunga, modalku akan melakukan crowdfunding di website modalku. Bila dana telah terkumpul, modalku akan mencairkan dana kepada UMKM tersebut.

Reynold Wijaya, Co-Founder & CEO modalku, mengatakan pinjaman yang bisa didapatkan mulai dari Rp 1 juta sampai dengan Rp 2 miliar. Untuk bunga yang harus dibayarkan oleh peminjam, berkisar antara 1% sampai 1,5% per bulan dengan tenor bervariasi hingga bulan.

Sebelum memberikan pinjaman tim Modalku melakukan survei ke lokasi untuk memastikan bahwa usaha tersebut tidak fiktif.

Nah, manakah pinjaman yang cocok dengan kemampuan bayar Anda? Pikir matang sebelum memutuskan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Reporter: Francisca Bertha Vistika
Editor: Havid Vebri
Share :
Artikel Lainnya